Resensi Buku - Little Women
ROMANTIKA 4 BERSAUDARI
Karya klasik yang tak lekang oleh waktu ini bercerita tentang kehidupan empat bersaudari, suatu masa di Concord, Massachusetts. Little Women diterbitkan pada abad ke-19, novel ini disebut sebagai karya paling realis di antara novel-novel sejenis yang lebih menawarkan mimpi dan idealisme. Dialah Louisa May Alcott, sang penulis yang telah menghadirkan cerita realis tersebut dengan menerbitkannya dalam sebuah novel yang sedang Anda baca sekarang ini. Di samping itu, dia juga telah menulis lebih dari tiga puluh judul buku dan kumpulan cerita.
Karier kepenulisannya dimulai dari menciptakan karya-karya indah dalam puisi serta cerita-cerita menarik dalam cerpen, yang kemudian dimuat di majalah-majalah ternama. Buku pertamanya, Flower Fables, diterbitkan pada 1854. Kemudian novel yang tengah Anda baca ini, Little Women, ditulis pada 1868, menjadi karya pertama di Amerika yang memotret tokoh remaja perempuan dengan sikap-sikap realistis, alih-alih menggambarkan tokoh yang sempurna di kebanyakan fiksi anak-anak saat itu.
Sang penulis sepertinya merepresentasikan watak pribadinya dalam tokoh Jo March di novel Little Women ini, dia berwatak tomboi sewaktu masih remaja, dan juga memiliki tiga saudara perempuan. Sepertinya dia menghidupkan kembali karakter orang-orang terdekatnya dalam sebuah tokoh-tokoh utama yang mengisi perjalanan cerita dalam novel ini. Pertama, Meg (saudari tertua dari empat bersaudara), si Cantik keibuan yang bermimpi menjadi ratu bergaun indah. Jo, si Tomboi yang sangat mencintai buku dan sastra. Beth, si Pendiam yang begitu berbakat memainkan piano. Dan si bungsu, Amy, Michelangelo kecil dengan sketsa-sketsa memukau di kertas gambarnya.
Hari-hari mereka sederhana, tapi dilingkupi kehangatan. Walaupun tak pernah luput dari masalah, kesedihan, ketidakpuasan, bahkan pertengkaran, mereka tak pernah berhenti saling mencintai dan teramat bersyukur memiliki satu sama lain. Sang Ibu yang selalu berada di samping mereka memberi banyak inspirasi dan semangat, sementara bocah laki-laki bernama Laurie, yang ikut serta dalam setiap petualangan keempat gadis itu, membawa keceriaan tak tergantikan.
Novel dengan tebal 436 halaman ini yang terdiri atas babak demi babak cerita (sampai 23 babak) ini benar-benar menciptakan empat karakter wanita yang paling dicintai dalam dunia sastra Amerika sampai saat ini (Penguin Classics).
Lewat Little Women, Louisa May Alcott menyuratkan kebahagiaan dalam kesederhanaan, dan menunjukkan bahwa rumah mungil pun dapat menjadi istana indah dengan kehadiran orang-orang tercinta. Dia meninggal pada 6 Maret 1888 dan dimakamkan di Sleepy Hollow Cemetery di Concord.
Judul : LITTLE WOMEN
ISBN : 978-602-9225-76-1
Karya : Louisa May Alcott
Penerjemah : Utti Setiawati
Penyunting : Prisca Primasari
Proofreader : Emi Kusmiati
Diterbitkan : Penerbit Qanita, PT Mizan Pustaka
Cetakan I : Maret 2013
Tebal : 436 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 13,5 x 20,5 cm
Kategori : Novel
Bandung, 27 September 2013
Suro Prapanca
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 29 September 2013
Karya klasik yang tak lekang oleh waktu ini bercerita tentang kehidupan empat bersaudari, suatu masa di Concord, Massachusetts. Little Women diterbitkan pada abad ke-19, novel ini disebut sebagai karya paling realis di antara novel-novel sejenis yang lebih menawarkan mimpi dan idealisme. Dialah Louisa May Alcott, sang penulis yang telah menghadirkan cerita realis tersebut dengan menerbitkannya dalam sebuah novel yang sedang Anda baca sekarang ini. Di samping itu, dia juga telah menulis lebih dari tiga puluh judul buku dan kumpulan cerita.
Karier kepenulisannya dimulai dari menciptakan karya-karya indah dalam puisi serta cerita-cerita menarik dalam cerpen, yang kemudian dimuat di majalah-majalah ternama. Buku pertamanya, Flower Fables, diterbitkan pada 1854. Kemudian novel yang tengah Anda baca ini, Little Women, ditulis pada 1868, menjadi karya pertama di Amerika yang memotret tokoh remaja perempuan dengan sikap-sikap realistis, alih-alih menggambarkan tokoh yang sempurna di kebanyakan fiksi anak-anak saat itu.
Sang penulis sepertinya merepresentasikan watak pribadinya dalam tokoh Jo March di novel Little Women ini, dia berwatak tomboi sewaktu masih remaja, dan juga memiliki tiga saudara perempuan. Sepertinya dia menghidupkan kembali karakter orang-orang terdekatnya dalam sebuah tokoh-tokoh utama yang mengisi perjalanan cerita dalam novel ini. Pertama, Meg (saudari tertua dari empat bersaudara), si Cantik keibuan yang bermimpi menjadi ratu bergaun indah. Jo, si Tomboi yang sangat mencintai buku dan sastra. Beth, si Pendiam yang begitu berbakat memainkan piano. Dan si bungsu, Amy, Michelangelo kecil dengan sketsa-sketsa memukau di kertas gambarnya.
Hari-hari mereka sederhana, tapi dilingkupi kehangatan. Walaupun tak pernah luput dari masalah, kesedihan, ketidakpuasan, bahkan pertengkaran, mereka tak pernah berhenti saling mencintai dan teramat bersyukur memiliki satu sama lain. Sang Ibu yang selalu berada di samping mereka memberi banyak inspirasi dan semangat, sementara bocah laki-laki bernama Laurie, yang ikut serta dalam setiap petualangan keempat gadis itu, membawa keceriaan tak tergantikan.
Novel dengan tebal 436 halaman ini yang terdiri atas babak demi babak cerita (sampai 23 babak) ini benar-benar menciptakan empat karakter wanita yang paling dicintai dalam dunia sastra Amerika sampai saat ini (Penguin Classics).
Lewat Little Women, Louisa May Alcott menyuratkan kebahagiaan dalam kesederhanaan, dan menunjukkan bahwa rumah mungil pun dapat menjadi istana indah dengan kehadiran orang-orang tercinta. Dia meninggal pada 6 Maret 1888 dan dimakamkan di Sleepy Hollow Cemetery di Concord.
Judul : LITTLE WOMEN
ISBN : 978-602-9225-76-1
Karya : Louisa May Alcott
Penerjemah : Utti Setiawati
Penyunting : Prisca Primasari
Proofreader : Emi Kusmiati
Diterbitkan : Penerbit Qanita, PT Mizan Pustaka
Cetakan I : Maret 2013
Tebal : 436 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 13,5 x 20,5 cm
Kategori : Novel
Bandung, 27 September 2013
Suro Prapanca
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 29 September 2013
Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku - Little Women "
Posting Komentar