Resensi Buku - At-Twitter
At-Twitter, Pidi Baiq Menjawab Semuanya
Berkat anjuran teman-temannya di Twitter, Pidi Baiq (penulis) akhirnya bikin juga buku ini. Dia benar-benar senang mengerjakannya. Menurutnya, ini adalah semangat revolusi iseng daripada tidak mengerjakan apa-apa.
Buku ini diberi nama At-Twitter, mudah-mudahan nama yang paling tepat untuk terdengar jadi seperti sebuah kitab. Tentunya kitab yang tidak suci, tetapi cocok untuk memprovokasi kenangan, tentang bagaimana selama ini, siang dan malam, dia nikmati banyak waktu untuk memandangi monitor komputer, mencoba membuat pernyataan di Twitter serta menerima aneka macam pertanyaan mereka untuk dijawab dengan jawaban sukacita yang belum tentu bisa mereka yakini kebenarannya. Apalagi, dia harus menjawabnya dengan cepat sebelum pertanyaan itu tergeser ke bawah oleh mention susulan yang datang kemudian. Dia gembira ketika orang tahu sesungguhnya dia hanya memberi jawaban, bukan solusi.
Tapi intinya, yang lebih penting dari itu adalah, bisa membangun sebuah prinsip dasar dari tujuan silaturahmi yang menyenangkan. Sepanjang waktu terus usaha mencapai puncak keakraban yang tulus menuju persahabatan yang lebih intim.
Masing-masing harus sudah sedia memberi sikap terbuka akan hal-hal baru dan memberikan penghiburan dan kesenangan dari saling memahami melalui tulisan di Twitter yang dibatasi sampai 140 karakter. Tapi segitu juga lumayan, pada saatnya cukup mampu membuatnya seolah-olah sedang melakukan pembicaraan langsung.
Awalnya, dia berpikir akan mudah mengerjakan buku ini, dan bisa selesai hanya dengan meng-copy paste. Nyatanya, semua data yang ada di Twitter-nya harus dipilih dulu dan mengelompokkannya kedalam satu topik bahasan yang sama melalui pembagian bab yang dia sebut dengan "twit". Dengan cara itu memungkinkan urutan menjadi acak sehingga menjadi tidak lagi sama sebagaimana aslinya di Twitter. Untung dia menganggapnya tidak masalah.
Baginya ini adalah buku, tempat yang lain yang bukan Twitter. Dia merasa tidak perlu mempertahankan tampilan asli sebagaimana yang biasa kita lihat di Twitter. Dia memindahkannya dengan lebih mementingkan isi.
Mudah-mudahan dengan hadirnya buku ini, khalayak yang lebih luas yang tidak memiliki akun Twitter akan bisa membacanya untuk sama-sama menikmati ketidaksempurnaan di dalamnya. Menjadi buku yang bermanfaat.
Judul : At-Twitter
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : DAR!Mizan
Cetakan : Oktober 2012
Tebal : 208 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Berkat anjuran teman-temannya di Twitter, Pidi Baiq (penulis) akhirnya bikin juga buku ini. Dia benar-benar senang mengerjakannya. Menurutnya, ini adalah semangat revolusi iseng daripada tidak mengerjakan apa-apa.
Buku ini diberi nama At-Twitter, mudah-mudahan nama yang paling tepat untuk terdengar jadi seperti sebuah kitab. Tentunya kitab yang tidak suci, tetapi cocok untuk memprovokasi kenangan, tentang bagaimana selama ini, siang dan malam, dia nikmati banyak waktu untuk memandangi monitor komputer, mencoba membuat pernyataan di Twitter serta menerima aneka macam pertanyaan mereka untuk dijawab dengan jawaban sukacita yang belum tentu bisa mereka yakini kebenarannya. Apalagi, dia harus menjawabnya dengan cepat sebelum pertanyaan itu tergeser ke bawah oleh mention susulan yang datang kemudian. Dia gembira ketika orang tahu sesungguhnya dia hanya memberi jawaban, bukan solusi.
Tapi intinya, yang lebih penting dari itu adalah, bisa membangun sebuah prinsip dasar dari tujuan silaturahmi yang menyenangkan. Sepanjang waktu terus usaha mencapai puncak keakraban yang tulus menuju persahabatan yang lebih intim.
Masing-masing harus sudah sedia memberi sikap terbuka akan hal-hal baru dan memberikan penghiburan dan kesenangan dari saling memahami melalui tulisan di Twitter yang dibatasi sampai 140 karakter. Tapi segitu juga lumayan, pada saatnya cukup mampu membuatnya seolah-olah sedang melakukan pembicaraan langsung.
Awalnya, dia berpikir akan mudah mengerjakan buku ini, dan bisa selesai hanya dengan meng-copy paste. Nyatanya, semua data yang ada di Twitter-nya harus dipilih dulu dan mengelompokkannya kedalam satu topik bahasan yang sama melalui pembagian bab yang dia sebut dengan "twit". Dengan cara itu memungkinkan urutan menjadi acak sehingga menjadi tidak lagi sama sebagaimana aslinya di Twitter. Untung dia menganggapnya tidak masalah.
Baginya ini adalah buku, tempat yang lain yang bukan Twitter. Dia merasa tidak perlu mempertahankan tampilan asli sebagaimana yang biasa kita lihat di Twitter. Dia memindahkannya dengan lebih mementingkan isi.
Mudah-mudahan dengan hadirnya buku ini, khalayak yang lebih luas yang tidak memiliki akun Twitter akan bisa membacanya untuk sama-sama menikmati ketidaksempurnaan di dalamnya. Menjadi buku yang bermanfaat.
Judul : At-Twitter
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : DAR!Mizan
Cetakan : Oktober 2012
Tebal : 208 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 13 cm x 21 cm
(Suro Prapanca/Hus)
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 4 November 2012
(Suro Prapanca/Hus)
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 4 November 2012
Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku - At-Twitter"
Posting Komentar